Senin, 18 Mei 2015

Imaginations (Vol.2)


Imaginations

Ini seperti tidak nyata...
Tapi ini jelas terjadi...
Apa yang harus aku lakukan?...
[22 Maret 2017]
Seminggu setelah kejadian itu tak perlu kusebutkan kalian pasti sudah tau kan? Aku masih tak percaya itu terjadi padaku. Hanya ada berberapa orang yang selamat dari kejadian itu dan masih bersamaku disini kira-kira ada 9 orang yang selamat termasuk aku dan kakak ku semua berlindung di salah satu gedung di kota kami berusaha menghindari tanah yang di tarik gravitasi dan kami berhasil mencapai kota,di kota banyak yang bertahan di gedung-gedung tapi kebanyakan gedung-gedung itu ditarik oleh gravitasi aku masih bertanya kepada diriku sendiri siapa yang melakukan ini? Tuhan? Sang pencabut nyawa? Professor bayaran?. Sudah cukup,aku mengakhiri buku harianku semenjak kejadian itu aku terus membuat buku harian untuk dijadikan bukti bahwa kami benar-benar mengalami kejadian ini kakak ku menepuk punggungku aku tau maksud dari tepukan di punggung itu yaitu “tetaplah bersabar adik ku”. Hari demi hari gempa semakin mendashyat kami tau karena kami semua singgah di gedung bencana alam kami melihat sebuah pengukur gempa dan melihat berapa skala richer (ukuran sebuah gempa) itu mengejutkanku hasil gempa yang terakhir ini berukuran 13,17 skala richer aku tak percaya bagaimana bagunan ini bisa bertahan melalui gempa-gempa ini setiap harinya pasti ada hubungan antara bangunan ini dengan apa yang terjadi selama ini aku sangat penasaran.
[23 Maret 2017]
Aku akhirnya bisa menghelakan nafas ku kemarin tiada gempa tidak ada apa-apa yang terjadi...aneh perasaan ku mengatakan bahwa ini pertanda mungkin alam sedang megisi ulang tenaganya dan akan melontarkan kekuatannya yang lebih dashyat daripada sebelumnya. Aku sudah memutuskannya aku harus keluar dan menghentikan alam bertindak sesuka hatinya tapi itu sangatlah berat untuk meninggalkan kakak ku disini bersama teman-teman dan juga tetangga ku aku harus membuat rencana secepat-cepatnya tapi bagaimana?...
Sudahlah aku hanya bermimpi untuk membuat rencana aku kan orangnya realistis (membuat tindakan sesuai kenyataan) bukan optimis (membuat tindakan sesuai rencana apapun yang terjadi) aku akan mengakhiri catatanku untuk hari ini.hari ini cerah tidak seperti biasanya awan gelap menutupi matahari aku kira ini adalah akhir dari segalanya tapi tidak seseorang memanggilku ternyata itu mark dia mengatakan bahwa kita akan kehabisan air untuk diminum dan hanya ada dua cara,cara pertama yaitu menggali mencari air yang berresiko menenggelamkan seluruh bangunan ini dan cara kedua yaitu menuju PAM (Penyaringan Air Mineral) yang beresiko tempat bersinggah diketahui oleh sang pencabut nyawa. Jika kita keluar itu lebih walau memakan nyawa orang setidaknya tidak banyak dan tidak berefek pada tempat singgah kami sekarang ini,aku harus mengumpulkan setidaknya 3 orang termaasuk diriku kakak ku harus tinggal para orang tua juga harus tinggal karena mereka bisa memperlambat gerakan ku.
Siapa yang harus kupilih?
Apakah itu teman ku?
Aku tak mau melihat temanku mati...


To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar