Senin, 18 Mei 2015

Imaginations (Vol.1)


Imaginations

Saat itu aku tak tahu apa yang terjadi...
Semua terlihat begitu nyata....
Yang ada ditiadakan dan yang tiada di adakan....
...
Semua begitu baik diawal hari ini...
[pagi ini...]
Jam 05.00 tercamtum pada jam digital yang ada disamping tempat tidurku tak terasa aku bangun lebih pagi hari ini bahkan jamku tidak wajib bertugas membangunkanku lagi. aku turun menuju dapur untuk sarapan dan tebaklah! Tidak ada orang di dapurku jadi mau tidak mau aku harus membuat sarapan karena perutku sudah mulai meminta haknya. aku membuat roti panggang yang diolesi dengan selai stoberi,setelah sarapan aku menuju ke ruang keluarga untuk melihat tv di sana dan aku tau ada yang aneh tv sudah mulai berbunyi aku mulai curiga siapa yang menonton tv di pagi buta ini?. Aku sudah mulai berniat untuk mengagetkan siapapun yang melihat tv tersebut,ternyata aku yang kaget sendiri itulah kakak ku dia dianugrahi bias melihat sekeliling bahkan dia bias melihat apa yang ada dibalik tembok dengan radius (jarak) 5m tidak hanya itu dia juga dianugrahi bias membaca niat orang mungkin dia membaca niat ku untuk mengagetkan yang menonton tv hmpft sebal deh. Tanpa bertanya kapan kakak ku bangun aku mengajak kakak untuk membangunkan orang tua kami walaupun aku berumur 14 tahun tapi diriku masih bertingkah kekanak-kanakan,kakak langsung menolak aku tau kakak berumur 17 tahun tapi tidak salah kan? jika mengajaknya bertingkah kekanak-kanakan. Kupikir itu tindakan yang bagus aku menuju kamar orang tua ku,tak kukira aku melihat orang yang aku tau dia berjubah hitam dengan penutup kepala yang dipakai nya aku yakin aku tau tapi siapa ya?. Ketika dia menyadari keberadaanku dia mengeluarkan senjata yang aku selalu mengetahiunya yaitu sabit pencabut nyawa tidak diragukan lagi itu si pencabut nyawa mungkin...mungkin dia kemari untuk mengambil nyawa orang tua ku?,tanpa berpikir aku langsung menyerang sang pencabut nyawa itu kupikir itu akan menyakitinya ternyata tidak dengan gesitnya dia menghindar layaknya seorang ninja,dia langsung menyerang tanganku dengan sabitnya kupikir itu kematianku ternyata tidak tanganku hanya lecet. Dia melihatku sebentar lalu meninggalkanku di depan kamar orang tuaku,aku melihatnya masuk kamar orang tuaku,kudengar sebuah teriakan. Rumah yang sedang kupijaki rubuh seketika bukan karena gempa tapi karena munculnya darah di tembok rumahku rumahku menjadi cair darah yang aku lihat berwarna merah berubah menjadi hitam sekarang lebih menyerupai lumpur hitam. Aku langsung berdiri menuruni tangga mengajak kakak ku keluar dari rumah kami aku menggandengnya erat dan berlari menuju halaman depan rumah kami. Seketika aku melihat rumah-rumah tetangga mengalami hal yang sama seperti rumah kami setelah aku tak percaya hari ini akan menimpa kami belum selesai dengan masalah rumah rubuh kami menyadari ada yang aneh dengan tanah yang ada di halaman rumah kami mulai berguncang aku dan kakak ku melihat tanah lalu melihat sesama aku tau apa yang akan terjadi yaitu gempa,tanah mulai berguncang belum ada gempa yang sehebat ini lalu rumah tetanggaku ditarik oleh gravitasi yang mengakibatkan rumahnya masuk dalam tanah begitu juga dengan jalanan yang ada di depan rumah kami.
Ini seperti tidak nyata...
Tapi ini jelas terjadi...
Apa yang harus aku lakukan?...bisa


To Be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar